Media pada saat ini secara sadar ataupun tidak, telah banyak mengontrol dan menginpirasi tentang banyak hal. Namun yang saya lihat, media lebih banyak berdampak negatif dari pada positif. walaupun memang cara yang digunakan dan inti yang disampaikan tidak bertentangan dengan norma, tapi kita bisa melihat dampak yang timbul bagi para pengkonsumsinya. Mungkin hal ini disebabkan saya lebih melihat hasil/dampak daripada proses.
Tapi penilaian saya ini didasarkan pada mekanisme kerja pikiran kita yang cenderung mengolah objek/topik suatu masalah daripada aturan-aturan yang menyertainya. Sebagai contoh, memang sesuatu yang baik untuk melarang seorang anak kecil untuk tidak mencontek. tapi jika kita melarangnya dengan cara memperlihatkan orang yang sedang mencontek, itu akan memberi inspirasi bagi sang anak untuk mencontek. contoh sederhananya seperti ini, jika anda saya larang untuk tidak memikirkan gorila warna ungu sedang berjalan memakai payung merah, saya jamin anda malah membayangkannya. karena pikiran anda tidak berfokus pada kata "jangan" atau "tidak" tapi pikiran anda akan berfokus pada objek yang saya larang.
Begitupula jika kita dengan asiknya menonton adegan-adegan di media (terutama televisi). Anda memang melihat contoh-contoh buruk dan berbagai larangan-larangan tentang hal yang buruk. Tapi seperti contoh tadi, kita lebih cenderung menyerap objek yang dilarang daripada memperhatikan larangan tersebut.
Solusi:
Lagi-lagi ini menurut saya (maaf kalau agak subjektive),bukankah kita lebih baik untuk mendekati sesuatu yang mempunyai gambaran-gambaran yang baik, daripada berusaha menjauhi sesuatu yang buruk.
Semoga kita diberikan petunjuk oleh Allah. untuk mengamalkan aturanNya yaitu Quran & Sunnah. Amin.
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon